CIREBON – Ghilman Hauna Shabran Abdurrahim tak pernah membayangkan bisa menjadi mahasiswa di negeri Dua Benua, Turki. Pada tahun 2021 ini, Ia lolos untuk studi di kampus Turki. Ghilman, sapaan akrabnya, merupakan Alumnus MA Al Hikmah Cirebon, Jawa Barat.
Untuk memutuskan sesuatu, Ia selalu meminta pertimbangan kepada sang ibu. Khususnya perihal kuliah. Di luar dugaan, sang ibu justru memberi masukan yang tak terpikirkan olehnya. Yakni untuk mencoba menempuh studi sarjananya di Turki. Ghilman gamang.
“Sebetulnya saya masih kekeuh untuk tetap kuliah di Indonesia. Hanya saja, Ibu sudah berharap banyak pada saya dan saya tidak bisa berbuat apa-apa,” kata putra dari bapak Agus Abdurrahim dan Ibu Vivi Ade Cerliana. Ia ingin menunjukkan baktinya kepada orang tuanya.
Singkat cerita, melalui proses yang panjang, Ghilman yang telah menghafal 10 Juz Al Quran di almaternya MA Al Hikmah Cirebon ini, akhirnya diterima di salah satu kampus kenamaan di Turki: Kırklareli University. Ia mengambil jurusan Management Tourism.
Kırklareli University adalah sebuah universitas negeri yang terletak di Kota Kırklareli, tepatnya 3 jam perjalanan dari Istanbul. Di sana, Ia diamanahi sebagai Ketua Ikatan Alumni Al Hikmah di Turki. Ghilman menjadi jembatan komunikasi para alumnus Al Hikmah di sana.
Bukannya tak menemui kesulitan. Ghilman mengaku agak kesulitan memahami bahasa pengantar Turki yang diterapkan di semua mata kuliah. “Kursus memang membantu, tapi saya coba untuk berusaha lebih memahaminya dengan belajar dari Youtube,” ungkap Ghilman.
Diakuinya, setelah merasakan kuliah di luar negeri, Ghilman jadi lebih bisa menghargai kebersamaan dan solidaritas sesama. Khususnya antar sesama mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di sana. Terlebih dirinya yang baru keluar negeri.
“Kalau ada kesusahan langsung dibantu. Pokoknya kalau ada berbagai macam masalah, kita omongin bersama. Kita selesaikan bersama. Kalau ada kendala, kita selesaikan. Cari jalan keluarnya bersama,” ujarnya saat diwawancarai via WhatsApp, Selasa (21/12).
Ghilman lantas berpesan kepada mereka yang hendak kuliah di luar negeri untuk menguatkan tekad sekaligus meluruskan niat. “Jangan sampai kuliah di luar negeri cuma buat keren-kerenan doang. Apalagi karena kamu banyak duit,” tegas pria berkacamata ini.
“Kalau niat awal kuliah ke luar negeri salah, kedepannya juga bakal susah. Kita keluar negeri itu mau apa? Mau cari apa? Jangan sampai setelah lulus nanti, atau ketika masih di luar negeri jadi beban negara orang. Pas balik lagi jadi beban Indonesia,” tandas Ghilman.
Ketua Yayasan PTQT Al-Hikmah Cirebon KH. Muslich Marzuki, Lc., M.Ag. menyampaikan, lembaganya terus mendorong santri-santrinya untuk dapat menggapai setiap cita-citanya. Termasuk untuk dapat melanjutkan studinya di berbagai perguruan tinggi di luar negeri.
“Saat ini khusus perguruan tinggi di luar negeri, alumni Al-Hikmah tersebar di berbagai negara seperti Turki, Thailand, Madinah, Yaman, Mesir serta negara lainnya. Semoga setiap santri Al-Hikmah dapat mendakwahkan Al Quran ke seluruh penjuru dunia. Amin,” pungkasnya. (*)