info cirebon, informasi cirebon, informasi di cirebon, cirebon info, berita cirebon, berita di cirebon, kabar cirebon, kabar di cirebon, media cirebon, media di cirebon, koran cirebon, koran di cirebon, info cirebon raya, iformasi cirebon raya, informasi di cirebon raya, cirebon raya info, berita cirebon raya, berita di cirebon raya, kabar cirebon raya, kabar dicirebon raya, media cirebon raya, media di cirebon raya, koran cirebon raya, koran di cirebon raya, info indramayu, informasi indramayu, informasi di indramayu, indramayu info, berita indramayu, berita di indramayu, kabar indramayu, kabar di indramayu, media indramayu, media di indramayu, koran indramayu, koran di indramayu, info kuningan, iformasi kuningan, informasi di kuningan, kuningan info, berita kuningan, berita di kuningan, kabar kuningan, kabar di kuningan, media kuningan, media di kuningan, koran kuningan, koran di kuningan, info majalengka, iformasi majalengka, informasi di majalengka, majalengka info, berita majalengka, berita di majalengka, kabar majalengka, kabar di majalengka, media majalengka, media di majalengka, koran majalengka, koran di majalengka
INSTAGRAMFACEBOOK
banner 728x250

Langkah Mendidik Anak Era Digital Menurut Pakar Psikologi Cirebon

info-cirebon
info cirebon
banner 120x600
banner 468x60

CIREBON – Pakar Psikologi Islam asal Cirebon, Dr. H. Nurlela, M.Ag. menyebut, saat ini kita berada di Generasi Alpha (kelahiran 2010-sekarang). Perihal pola mendidik generasi ini, tentu berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka sudah lekat dengan dunia digital sejak lahir.

Sebagai orang tua, kata Nurlela yang merupakan Ketua Yayasan Akmala Sabila, harus bisa melakukan penyesuaian diri terhadap setiap perubahan pola didik. “Seperti ungkapan: Asuhlah anak sesuai zamannya,” kata Nurlela, di seminar parenting di SDIT Akmala Sabila Cirebon, Kamis (16/12).

banner 325x300

Nurlela yang juga dikenal sebagai pakar Parenting ini lantas mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan al Bukhari dan Muslim: Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam). Maka kedua orangtuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi.

“Maka, orangtuanya lah yang punya andil besar tanggungjawab untuk menuntun, membimbing, sekaligus meneladankan segala bentuk kebaikan agar si anak tetap pada fitrahnya, yakni sebagai seorang muslim,” kata Nurlela di hadapan puluhan orang tua dan wali siswa.

Lebih mendalam, Nurlela memberi 6 langkah cara mendidik anak di era digital, yakni: pertama, pastikan gadget orangtua tidak ada konten pornografi. Kedua, keluar dari group WhatsApp yang berisi konten negatif. “Orangtua harus jadi contoh dulu,” katanya.

Ketiga, sambungnya, orang tua juga harus berteman dengan si anak di semua media sosial. “Hal ini dilakukan untuk mengetahui perihal segala aktivitas anak. Tapi tetap harus menjaga privasi dan kenyamanan anak bersosialisasi di media sosial,” tegasnya.

Keempat, berhenti bermain hape saat berkumpul dengan keluarga. Hal ini dilakukan agar perhatian si anak juga tidak teralihkan ke hape. Buatlah, jelas Nurlela, keberhadiran kita harus dirasakan seutuhnya oleh si anak. Jangan sampai disia-siakan kebersamaan itu.

Kelima, dilanjutkan Nurlela, berhenti juga saat anak mengajak ngobrol dan bermain. Dan yang tak kalah penting (keenam), ditegaskan Nurlela untuk para orangtua siswa SDIT yang hadir, “Jadikanlah media sosial sebagai sarana untuk berbagi inspirasi kepada banyak orang.”

Baca Juga :
Nabilah Hafidz Quran Songsong
Mimpi Jadi Seorang Dokter

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *